Watch your Words.

    
      Tidak semua hal yang berkembang semakin membaik, semakin canggih atau semakin maju.
    Selalu ada yang lebih menjerumuskan pada kebodohan, menuturkan pada kecerobohan, dan bahkan mengarahkan pada kecelakaan.
    Dalam kehidupan sehari hari pun tak luput dari bermacam perkembangan, entah yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari, tapi sesungguhnya itu semua sangatlah penting untuk kita perhatikan agar kita tidak terjerumus ke jalan yang salah. Akan berakibat fatal bila kita menyepelekan perkembangan yang ada. Jika kamu hanya melihat mendengar atau mengucapkan kata “perkembangan” saja mungkin ini tidak ada apa-apa nya, tapi bagaimanapun juga setelah ada perkembangan pasti ada perubahan. Oleh sebab itu kita harus lihat perkembangan mana yang harus dilanjutkan atau diberhentikan, karena perubahan yang besar dan ganas bisa terjadi kapanpun.
       Contoh perkembangan yang takkan berhenti namun sudah membuahkan hasil perubahan yang cukup signifikan yaitu perkembangan bahasa di kalangan remaja. Semakin kaya bahasa yang kita kenal maka semakin banyak pula informasi yang kita ketahui. Tapi tidak semua bahasa yang kita kenal menjadi informasi, malah menjadi ajang judging people.
      Semakin banyak kata kata yang beredar di media sosial seperti baper, leh ugha, kepo, sksd, alay, mager, kepo, dll. Dari sinilah mulai permasalahan. Bagi sebagian orang, hal ini dapat membuat mereka semakin gaul, tetapi dari setiap hal pasti akan memiliki efeknya. 
Kata-kata dikalangan remaja kini sudah semakin banyak, semakin kaya, dan semakin bervariasi. Dampaknya, terlihat lebih banyak ekspresi dan reaksi orang orang terhadap bahasa tersebut. Bila ada bahasa yang baru dikenal, orang cenderung ingin menggunakan kata tersebut. Bila kata tersebut ia sukai, maka ia akan sering mengucapkannya dan menjadi kebiasaan. Apabila kamu menemukan kata yang baru namun bermakna baik, itu tidak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah kata-kata yang ujungnya bisa terhadap judge people or bullying.
Orang yang bijak dalam berkata, tidak akan tersesat karena dia tau mana kata yang tepat untuk digunakan. Berbeda dengan orang yang tidak memikirkan apa bahasanya sebelum diucapkan pada orang lain. Orang yang tidak memikirkan apa yang mereka ucapkan, terkadang tidak peduli bagaimana reaksi lawan bicara. Dan semakin banyak kata gaul yang orang ketahui, cenderung membuat orang tersebut percaya diri dan semakin ingin banyak berbicara. 
Dampak negatifnya, semakin banyak bahasa yang ia ketahui, semakin banyak hal yang ingin dikomentari atau bahkan dijugde
Kita ambil contoh, kata baper. Saya pikir, sebelum ada kata baper ini, seperti tidak pernah mengalami baper. Mungkin mengalami semacam baper, tapi tidak seperti "baper" yang sekarang. Begitupula dengan kata kepo, kata ini langsung booming di berbagai macam sosmed. Tapi jika diperhatikan menurut penggunaannya, cukup merubah orang yang awal nya berniat baik untuk bertanya malah dibilang kepo, padahal tidak ada keinginan untuk bertanya secara berlebihan. SKSD, kata ini cukup merubah kebiasaan, yang awalnya berkenalan dan mengajak ngobrol seperti sudah dekat, dipandang sebelah mata bahwa orang yang bersifat sksd ini sifat yang annoying.
Inti dari permasalahan perkembangan bahasa ini adalah semakin banyak kata gaul yang bermunculan, maka semakin banyak kesempatan orang untuk menjudge orang lain. Oleh karena itu, kapan pun juga kamu harus kuat mental dan watch out your words, jangan sampai salah omong atau membuat reaksi lawan bicara yang tidak baik. Tetap perhatikan kata manakah yang baik dan mana yang buruk. Karena orang bijaksana selalu baik dalam bertutur kata.

Komentar